Bore up Supra X 125
Ubahan mesin yang kerap dilakoni anak muda zaman sekarang terbilang edan. Umumnya mereka demen akan power dan torsi mesin gede. Cara yang diambil tergolong pintas, yakni membore-up kapasitas silinder sebesar-besarnya.
Ibarat kata selama blok silinder masih bisa dijejali piston paling gede yang ada, bila perlu piston truk sekalipun, bakal dilakoni. Urusan daya tahan, belakangan. Yang penting gengsi, bisa membanggakan performa besutan andalan.
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Lantas bagaimana dengan di Honda Karisma atau Supra X125 (HSX125)? Sebesar apa seher yang bisa dijebloskan ke dalam blok silindernya?
Menurut Suar, mekanik balap Bintang Racing Team (BRT) di Cibinong, Jabar yang kenyang utak-atik Karisma maupun HSX125, blok silinder kedua bebek Honda tersebut masih bisa dijejali piston berdiameter hingga 64,5 mm.
"Yakni pakai piston Honda Tiger oversize 1.00. Kapasitas mesinnya jadi 189 cc," tukasnya. Ucapan Suar itu tak asal cuap. Pasalnya ia mengaku sudah beberapa kali menerapkannya di Karisma maupun HSX125 milik konsumen BRT.
Namun untuk bisa memakai piston Tiger itu, ada syaratnya. "Bagian yang agak menjorok ke dalam pada ruang tempat masuknya lidah tensioner (gbr.1) mesti ditambal (tambah daging). Termasuk 1/3 lubang saluran oli yang menuju kepala silinder (gbr.2)," terang Suar.
Selain itu, ruang tempat masuknya pantat boring di crank case (gbr.3) juga mesti diperbesar. Karena boring sudah pasti harus diganti dengan yang lebih gede. Jadi, dengan kata lain, kalau menerapkan piston segede itu, jelas kudu mengorbankan blok silinder ditambal sana-sini dan crank case digerus. Sayang kan?
Lalu seher sebesar apa yang tidak perlu melakukan langkah ekstrem tadi, namun tetap aman dipakai buat harian? "Bila diukur ketebalan daging blok silinder terhadap lubang saluran pelumasannya maupun bagian tepi ruang lidah tensioner, masih aman untuk dipasangi boring dengan diemeter luar hingga 62 mm (gbr.4)," jelas Suar.
Artinya, bila kita menyisakan ketebalan boring sebanyak 2 mm (ketebalan yang aman dari segi durability), piston yang bisa dijejali adalah maksimal berdiemeter 58 mm. Maka, volume silinder yang akan didapat yaitu sebesar 152,9 cc.
Piston dengan diameter segitu yang lingkar luar pin pistonnya sama kayak punya Karisma atau HSX125 (14 mm), bisa pakai milik Honda Sonic.
Makanya gak heran kalau belakangan banyak speed shop atau bengkel racing yang menawarkan paket bore-up Karisma/HSX125 menggunakan piston Sonic atau produk Izumi dengan diameter yang sama.
Ibarat kata selama blok silinder masih bisa dijejali piston paling gede yang ada, bila perlu piston truk sekalipun, bakal dilakoni. Urusan daya tahan, belakangan. Yang penting gengsi, bisa membanggakan performa besutan andalan.
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Lantas bagaimana dengan di Honda Karisma atau Supra X125 (HSX125)? Sebesar apa seher yang bisa dijebloskan ke dalam blok silindernya?
Menurut Suar, mekanik balap Bintang Racing Team (BRT) di Cibinong, Jabar yang kenyang utak-atik Karisma maupun HSX125, blok silinder kedua bebek Honda tersebut masih bisa dijejali piston berdiameter hingga 64,5 mm.
"Yakni pakai piston Honda Tiger oversize 1.00. Kapasitas mesinnya jadi 189 cc," tukasnya. Ucapan Suar itu tak asal cuap. Pasalnya ia mengaku sudah beberapa kali menerapkannya di Karisma maupun HSX125 milik konsumen BRT.
Namun untuk bisa memakai piston Tiger itu, ada syaratnya. "Bagian yang agak menjorok ke dalam pada ruang tempat masuknya lidah tensioner (gbr.1) mesti ditambal (tambah daging). Termasuk 1/3 lubang saluran oli yang menuju kepala silinder (gbr.2)," terang Suar.
Selain itu, ruang tempat masuknya pantat boring di crank case (gbr.3) juga mesti diperbesar. Karena boring sudah pasti harus diganti dengan yang lebih gede. Jadi, dengan kata lain, kalau menerapkan piston segede itu, jelas kudu mengorbankan blok silinder ditambal sana-sini dan crank case digerus. Sayang kan?
Lalu seher sebesar apa yang tidak perlu melakukan langkah ekstrem tadi, namun tetap aman dipakai buat harian? "Bila diukur ketebalan daging blok silinder terhadap lubang saluran pelumasannya maupun bagian tepi ruang lidah tensioner, masih aman untuk dipasangi boring dengan diemeter luar hingga 62 mm (gbr.4)," jelas Suar.
Artinya, bila kita menyisakan ketebalan boring sebanyak 2 mm (ketebalan yang aman dari segi durability), piston yang bisa dijejali adalah maksimal berdiemeter 58 mm. Maka, volume silinder yang akan didapat yaitu sebesar 152,9 cc.
Piston dengan diameter segitu yang lingkar luar pin pistonnya sama kayak punya Karisma atau HSX125 (14 mm), bisa pakai milik Honda Sonic.
Makanya gak heran kalau belakangan banyak speed shop atau bengkel racing yang menawarkan paket bore-up Karisma/HSX125 menggunakan piston Sonic atau produk Izumi dengan diameter yang sama.
Posting Lebih Baru Posting Lama