Pengertian statistika dasar

Definisi Statistika  
Statistika adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang bagaimana mengumpulkan, menganalisis dan
menginterpretasikan data. Atau dengan kata lain, statistika menjadi semacam alat dalam melakukan suatu
riset empiris.
Dalam menganalisis data, para ilmuwan menggambarkan persepsinya tentang suatu fenomena. Deskripsi
yang sudah stabil tentang suatu fenomena seringkali mampu menjelaskan suatu teori. (Walaupun demikian,
orang dapat saja berargumentasi bahwa ilmu biasanya menggambarkan  bagaimana sesuatu itu terjadi,
bukannya  mengapa). Penemuan teori baru merupakan suatu proses kreatif yang didapat dengan cara


mereka ulang informasi pada teori yang telah ada atau mengesktrak informasi yang diperoleh dari dunia
nyata. Pendekatan awal yang umumnya digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena adalah  statistika
deskriptif.  

Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif adalah tehnik yang digunakan untuk mensarikan data dan menampilkannya dalam
bentuk yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Hal  ini melibatkan proses kuantifikasi dari penemuan
suatu fenomena. Berbagai statistik sederhana, seperti rata-rata, dihitung dan ditampilkan dalam bentuk tabel
dan grafik. Statistika deskriptif dapat memberikan pengetahuan yang signifikan pada kejadian fenomena
yang belum dikenal dan mendeteksi keterkaitan yang ada di dalamnya. Tetapi dapatkah statistika deskriptif
memberikan hasil yang bisa diterima secara ilmiah? Statistik merupakan suatu alat pengukuran yang
berhubungan dengan keragaman pada karakteristik objek-objek yang berbeda .
Objek yang belum dikenal tidaklah mewakili populasi objek yang memiliki "quantifiabel feature" melalui
penyelidikan. Namun demikian, keragaman bisa menjadi hasil dari keberagaman yang lainnya (karena acak
atau terkontrol). Pada ilmu fisika, yang sangat berkaitan dengan ekstraksi dan formulasi persamaan
matematik tidak menyisakan banyak tempat untuk fluktuasi acak. Pada ilmu statistika, fluktuasi seperti itu
dapat dijadikan model. Hubungan relasi statistik selanjutnya merupakan hubungan relasi yang
menerangkan suatu proporsi perubahan stokastik yang pasti. 

Statistika Induktif
Berbeda dengan fisika, hubungan atau relasi empiris yang diobservasi pada ilmu alam, sosiologi dan
psikologi (dan bidang pilhan lain misalnya ekonomi) bersifat statis. Pada bidang-bidang ini, pekerjaan
empiris dilaksananakan berdasarkan percobaan-percobaan atau survey sampel. Pada kasus lainnya, seluruh
populasi tidak dapat diobservasi-karena berbagai alasan ekonomis ataupun praktis. Mengambil kesimpulan
tentang suatu populasi berdasarkan data dari sampel yang terbatas merupakan tujuan dari suatu proses
pengambilan keputusan inferensial atau statistik induktif.
Perubahan di sini merupakan suatu refleksi variasi pada sampel dan proses pengambilan sampel.   

Statistika dan Proses Ilmiah 
Dengan ketergantungan pada tahap penelitian ilmiah, data diuji dengan tingkatan informasi yang berbeda.
Data dapat dikumpulkan untuk meng-eksplore sebuah fenomena pada pendekatan pertama, dan dapat juga digunakan untuk memberikan uji hipotesis (pembuktian) secara statistik tentang struktur karakteristik
melalui penyelidikan. Kemudian, statistik digunakan pada seluruh tahap proses ilmiah dimana fenomena
yang terukur ikut terlibat. Disini, konsep kita tentang kemampuan mengukur menjangkau luas berbagai
proposisi menarik dan ilmiah. Sebagai contoh, sebuah proposisi misalnya "seekor lebah bumble sedang
terbang". Dengan menghitung jumlah kejadian tersebut dalam berbagai setting yang berbeda, kita sedang
mengukur kejadian fenomena alam. Pada tahap dasar ini kita mencoba untuk menduga kemungkinan
datangnya seekor lebah bumble pada keadaan yang khusus (misalnya pada hari-hari turun hujan di musim
panas di Berlin).  

Posting Lebih Baru Posting Lama

Leave a Reply